Beranda | Artikel
Apabila Pasangan Tidak Shalihah
Kamis, 7 November 2019

Bersama Pemateri :
Ustadz Kholid Syamhudi

Apabila Pasangan Tidak Shalihah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Fiqhul Usrah (Fiqih Keluarga). Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc. pada hari Sabtu, 26 Muharram 1440 H / 06 Oktober 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Adakah Ramalan Jodoh dan Kecocokan? Begini Cara dan Kriteria Memilih Pasangan Dalam Islam

Kajian Ilmiah Tentang Apabila Pasangan Tidak Shalihah

Setelah kita menyampaikan beberapa perkara dalam menuju perbaikan rumah tangga, terkadang apa yang kita sudah usahakan mulai dari memilih yang terbaik, berusaha maksimal untuk mendapatkan yang terbaik, namun taqdirnya Allah menentukan yang lainnya. Karena tidak semua usaha kita walaupun sudah usaha maksimal akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagaimana Nabi sampaikan  dalam hadits yang shahih riwayat Imam Muslim:

اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ, وَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ, وَلَا تَعْجَزْ

“Bersemangatlah untuk meraih yang paling manfaat bagi kamu, dan jangan putus asa/jangan merasa lemah, dan mohonlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (untuk suksesnya yang kita inginkan tersebut).” (HR. Muslim)

Lanjutan hadits di atas adalah:

وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: قَدَّرَ اَللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ

“Jika mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka katakanlah: ini adalah takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala dan semua yang Allah kehendaki akan terjadi.” (HR. Muslim)

Artinya, bila kita kemudian mendapatkan pasangan yang tidak sesuai harapan yang kita miliki, maka kita harus berusaha untuk bersabar dalam hal ini. Harus bisa memahami dengan baik bahwa kita itu hanya mampu berusaha tapi Allah yang menentukan.

Lalu apakah kemudian kita buang? Kita ceraikan, kita tidak mau tahu atau kita hanya pasrah membiarkan semuanya alami berjalan menunggu hidayat Allah Subhanahu wa Ta’ala? Tentunya disinilah peran kita sebagai seorang muslim yang baik, yang sudah mengenal Islam dan syariatnya, berusaha memperbaiki hal tersebut.

Saya umpamakan dengan seorang petani yang sudah berusaha untuk memilih tanah yang subur, berusaha juga untuk mencari tanah yang tidak banyak hamanya, namun karena keterbatasan yang ada, dengan takdirnya Allah hanya mendapatkan tanah yang tandus atau tanah yang banyak hama di sana. Apakah kemudian sang petani itu berdiam diri? Pasrah meninggalkannya? Ataukah ia berusaha untuk memperbaiki yang ada? Didapatkan orang yang berakal sehat berusaha untuk memperbaiki yang ada. Karena disanalah ladang pahala kita, susah payah kita memperbaiki yang ada mudah-mudahan jadi sebab pengampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita juga memiliki kemampuan dan keahlian untuk bisa mengolah tanah yang tandus menjadi tanah yang subur.

Kisah Nabi Zakaria

Kisah Nabi Zakaria ‘Alaihissalam yang mempertahankan istrinya yang tidak bisa melahirkan. Sebagian ulama mengatakan akhlaknya kurang baik sebelumnya kemudian Allah perbaiki dengan sebab ketaqwaan dan kesabaran Zakaria dan doanya yang terus-menerus.

وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ

Ada dua tafsir. Ada yang mengatakan yang mandul menjadi melahirkan, ada yang mengatakan dari akhlak yang kurang baik menjadi akhlak yang mulia. Dan keduanya tidak bertentangan dan para ulama mengatakan dua-duanya masuk dalam ayat ini.

Sehingga kita sebagai seorang muslim berusaha bagaimana memperbaiki sang istri agar kemudian menjadi baik dan shalihah. Maka marilah kita melihat bagaimana Islam memandang hal itu. Kita harus kemudian berusaha bagaimana agama Islam memperbaiki manusia. Dan ternyata Allah dan RasulNya telah menyampaikan dalam Al-Qur’an dan sunnahnya bahwa perbaikan manusia berawal dari perbaikan tauhidnya. Perbaiki aqidahnya agar ia kenal dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar ia mengerti siapa dia, mengerti bahwasannya ia adalah hamba Allah yang harus beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar ia mengerti bahwa ia berada dalam posisi yang salah dan tidak bisa dibiarkan berbuat salah terus. Sehingga akan muncul disana taubat dari dia, timbul kesadaran untuk memperbaiki diri dan akhirnya membuat dirinya mau merubah kebiasaan akhlak atau kekurangan yang ada.

Kemudian juga diajarkan kepada para istri ini hal-hal yang baik dengan pembiasaan dzikir, kemudian juga ibadahnya dijaga, keabsahannya, kebenarannya, sehingga dengan pembinaan aqidah yang benar dan ibadah yang baik, maka insyaAllah manusia akan bisa berubah dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah sampaikan dalam Al-Qur’an:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا

Siapa yang sungguh-sungguh memperbaiki dirinya, Allah akan mudahkan jalan untuk itu semuanya.” (QS. At-Tahrim[29]:69)

Oleh karena itu, buatlah dalam benak kita sebuah perasaan bahwa kita sedang Allah uji dengan keadaan istri yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Dan jadikanlah ia sebagai ladang amal shalih kita, agar kita nantinya mendapatkan kebaikan darinya. Kemudian kita bina baik-baik dengan semua cara yang memungkinkan, dengan cara memahamkan ia akan pentingnya beragama yang baik.

Simak dan download mp3 kajian Islam Tentang Apabila Pasangan Tidak Shalihah

Jangan lupa untuk turut serta berbagi link download ceramah Membina Rumah Tangga di media sosial yang Anda miliki, seperti facebook, twitter, atau pun yang lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda dengan pahala berlimpah.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/47926-apabila-pasangan-tidak-shalihah/